Marc Kluck \\\”berteriak\\\” Pada Aturan Baru, Eric Thuhir: Saya Tidak Membeda-bedakan
Pemain naturalisasi juga angkat suara soal aturan pemain naturalisasi di kompetisi I-League musim depan.
Seperti diketahui, dalam pertemuan klub-klub League One yang digelar di Surabaya, Sabtu pekan lalu, diputuskan soal kuota pemain asing selain pemain naturalisasi.
Musim depan, Liga 1 akan menambah kuota pemain asing menjadi 5+1 (5 pemain non-Asia, 1 pemain Asia/ASEAN) dan 1 pemain naturalisasi.
Pemain naturalisasi Mark Cloke yang saat ini memperkuat Persib Bandung langsung mengkritik aturan tersebut.
“Kami adalah warga negara Indonesia dan semua warga negara Indonesia harus memiliki hak yang sama, tetapi saya yakin undang-undang ini mendiskriminasi kami sebagai warga negara yang dinaturalisasi,” tulis Klok di akun Instagramnya.
“Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negaranya dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari kancah sepak bola di sini. Kami ingin membuat liga persahabatan untuk semua pemain, tanpa memandang asal dan latar belakang.”
Seperti Kluck, pemain naturalisasi lainnya, Ilya Spasoevich, sangat kecewa dengan aturan tersebut.
“Sepak bola adalah olahraga global yang merayakan keragaman. Peraturan yang baru-baru ini diedarkan bertentangan dengan semangat itu. “Kami berharap semua pihak dapat meninjau kembali peraturan ini dan menciptakan liga yang adil dan inklusif untuk semua pemain. ” tulis Spaso.
Senada dengan Stefano Lilibaly, yang menyebutkan adanya aturan yang membatasi pemain naturalisasi di masing-masing klub.
Stefano mengatakan, “Kalau bermain untuk timnas, kamu orang Indonesia, dan kalau main di liga, kamu naturalisasi.
Sementara itu, Presiden PSSI Erik Thohir menegaskan aturan tersebut tidak mengatur adanya diskriminasi terhadap pemain naturalisasi.
Eric hanya bisa berharap bisa membangun lebih banyak klub karena para pemain yang kini naturalisasi di Indonesia bisa membuat klub semakin kuat.
Selain Liga 1, Liga 2 musim depan juga akan diperkuat dengan dua pemain asing dan satu pemain naturalisasi.
“Saya kira tidak ada diskriminasi. Jika klub mengukur naturalisasi dalam jangka pendek, kita harus mengaturnya”.
“Total ada 18 klub di Liga 1 dan 28 di Liga 2. Sekarang Liga 2 juga bisa satu pemain naturalisasi, dan Liga 1 bisa satu arti kalau 18+28 sudah 46 naturalisasi. Pertanyaan saya. Kalau masuk ke timnas, ada 24, artinya 2 dari 46 timnas akan diselenggarakan.”
“Ini bukan masalah diskriminasi. Saya tidak pernah didiskriminasi. Saya adalah anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan tidak mungkin bagi saya untuk didiskriminasi. Ini adalah aturan yang harus kita capai. dan Lokakarya Ligue 1, klub-klub sepakat belum mendapat instruksi apapun dari PSSI.