Sekretaris Hasbi Hasan Dan Heraclius Menolak Pemanggilan KPK.

JAKARTA – Tim penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gagal memanggil dua saksi atas dakwaan suap yang diajukan ke Mahkamah Agung (MA).

Mereka adalah Hasbi Hasan, asisten Master, dan Pasar Jaya Jakarta, guru PD, Rosario de Marshall, yang lebih dikenal dengan Hercules.

Hasbi Hassan dan Hercules dijadwalkan diperiksa hari ini untuk melengkapi berkas perkara nonaktif Hakim Agung Ghazalba Salih (GS) dan lainnya.

Pada hari Selasa (3 Juli 2023), Ali mengatakan: “Ketua Mahkamah Agung Indonesia Hasbi Hassan membenarkan bahwa tidak ada saksi yang hadir dan menurut informasi yang kami terima, dia sakit dan pengangkatannya dijadwalkan ulang. .”

Sementara itu, Hercules menginformasikan kepada KPK, pemanggilan tim penyidik ​​bisa dilakukan besok (3/8/2023) Rabu.

“Saksi tidak hadir dan dipastikan tanggalnya akan diubah besok,” kata Ali.

Ini bukan kali pertama KPK memanggil Hasbi Hassan dan Hercules.

Nama Hasby beberapa kali muncul di sidang Mahkamah Agung dalam kasus dugaan trafiking.

Ia diduga berperan sebagai jembatan antara para pihak yang berperkara dengan hakim di persidangan.

Dalam kasus Hercules, KPK mengatakan penyidik ​​sedang mendalami dugaan aliran uang ke berbagai pihak dari Herianto Tanaka, tersangka kasus tersebut.

Diumumkan Selasa (19) “Pernyataan Rosario de Marshall dari beberapa pihak dari tersangka donatur (nama) Heryanto Tanaka atau TH” . / Januari 2023).

KPK menetapkan total 15 tersangka kasus suap terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung.

Tersangka baru yang saat ini ditahan adalah Sandy Carsa, Presiden Yayasan Rumah Sakit Makassar (SKM), dan Hughdy Hardy.

Sebelumnya, KPK menetapkan 14 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Mereka adalah Hakim Agung Ghazba Salih. Hakim Yudisial Prasetio Nugroho dan Eddie Wibowo; dan rekan setim Gazalba Redhy Novarisza.

Sepuluh terdakwa lainnya adalah Hakim Agung Sudragad Domyati. Hakim atau Penjabat Penulis Eli Tre Pangestu; Daisy Eusteria dan Mohajer Habibi, dua pejabat ASN di Kepaniteraan MA; MA juga memiliki dua ASN, Normanto Fuller dan Optic.

Kemudian pengacara Josip Barrera dan Eko Subarno, debitur Heryanto Tanaka dari KSP Intidana, dan debitur Ivan Dwi Kusuma Sujanto dari KSP Intidana.